Kominfo Gelar Webinar di Tuba Barat, Ajak Pelajar Pahami Etika Dunia Digital
TULANG BAWANG BARAT – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Selasa (21/5) pagi, pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Etika Pelajar di Dunia Digital”, webinar yang akan diikuti secara nonton bareng (nobar) oleh siswa dan tenaga pendidik dari berbagai sekolah itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat Budiman Jaya, Mahir Institute Partner Ardiansyah, dosen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Arief Budiman, dan Iin Mendah selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera2105. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (20/5).
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, warganet Indonesia pernah menyandang predikat paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Dalam laporan berjudul ”Digital Civility Index” (DCI) oleh Microsoft, warganet Indonesia menampati urutan paling bawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan.
”Tingkat kesopanan pengguna internet di Indonesia sepanjang 2020, memburuk delapan poin ke angka 76. Awal 2019 Indonesia masih memiliki poin 68. Semakin tinggi angkanya, tingkat kesopanannya semakin buruk” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Kemenkominfo menambahkan, meskipun orang dewasa yang paling banyak berkontribusi pada buruknya tingkat kesopanan, namun hal itu juga sudah menjadi alarm bagi warganet pada umumnya. ”Etika pelajar di dunia digital perlu terus ditingkatkan. Salah satunya dengan cara memberikan literasi digital,” imbuhnya.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)