dr. Agung Ajak Peran Penting Orang Tua Cegah Penyalahgunaan Narkoba
FAJARSUMATERA – Tim Penyuluh Narkoba DPC Granat Kota Metro, dr. Agung Budi Prasetyo, mengajak para orang tua dapat memberikan pemahaman dan panduan kepada anak-anak, agar tidak mengenal narkoba yang saat ini menjadi musuh semua bangsa di dunia.
Hal itu dikatakan dr. Agung Budi Prasetyo, Sp.,PD., M.Kes., FINASIM saat jadi pemateri Sosialisasi P4GN Penyuluhan Narkoba Tingkat Kecamatan Se-Kota Metro di aula Kecamatan Metro Barat, Jalan Soekarno—Hatta Mulyojati 16c Metro Barat, pada Rabu (22/05/2024).
Dalam pemaparannya, dr. Agung dengan gaya khasnya ceria, sambil bercanda menjelaskan satu per satu dampak dari sekian banyak jenis narkoba, jika digunakan secara ilegal dan berlebihan.
Ilustrasi yang disajikan dr. Agung pun sangat realistis seperti memutar video salah satu sudut Kota Metropolitan Philadelpia, Amerika Serika (AS) di mana komunitas pengguna narkoba ilegal, bebas berkeliaran di Jalan Kingstone dengan kondisi mental tingkat kerusakan sangat parah.
Sebagai dokter spesialis penyakit dalam, dr. Agung juga, mendetail penjelasan tentang jenis narkoba dan resiko yang ditimbulkannya.
“Kelompok besar narkoba itu adalah Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif berbahaya,” jelas penyuluh senior Granat itu.
Selama ini, kata Agung masyarakat sering disuguh informasi beragam tentang peredaran gelap narkoba di Kota Metro dan tentunya hal itu harus direspon dengan seksama dan kewaspadaan tinggi.
“Misalnya ada narkoba yang dimasukkan di dalam permen, ada yang dioleskan di pena atau pensil anak-anak SD dan sebagainya. Semuanya menjadikan orangtua harus lebih hati-hati mengawasi anak-anak,” ujarnya.
“Pengawasan terhadap anak mulai dari rumah, lingkungan dan sekolah,” kata Agung.
Di DPC Granat Kota Metro sudah ada tim penyuluh medis, pendidikan dan edukasi, hukum, sosial dan keagamaan. Jika, bapak dan ibu-ibu sebagai pamong dan para pegawai di tingkat kelurahan memiliki informasi tentang wilayah masing-masing berkaitan dengan Granat, silakan disampaikan ke Granat dan akan direspon.
“Karena Granat gerakannya bersifat preventif, maka data yang masuk akan disampaikan kepada APH terkait dengan narkoba. Artinya selalu berkoordinasi komunikasi,” ungkap dr. Agung.
Kemudian, dikatakan dr. Agung kalau bahaya penggunaan narkoba itu secara keseluruhan akan merusak susunan syaraf dan akhirnya meruntuhkan mental pemakainya, jika sudah kecanduan.
“Jika sudah kecanduan, memang sulit untuk disembuhkan secara normal walau tempat-tempat rehabilitas sudah banyak di Kota Metro,” katanya.
Disebutkan oleh dr. Agung di Kota Metro sudah ada sekitar 4 unit klinik disebut dengan IPWL yang terkoneksi dengan pelayanan kesehatan terpadu.
Kemudian, Granat sudah memiliki Yayasan Rehabilitasi Lentera Putih Bersinar yang akan diresmikan pada tanggal 29 Mei 2024 mendatang.
Menjawab berbagai pertanyaan peserta penyuluhan narkoba yang terdiri dari utusan ASN kelurahan, ketua-ketua RW se Kecamatan Metro Barat serta pengurus DPAC Granat Metro Barat tentang kondisi riil di tengah masyarakat mereka berkaitan narkoba.
dr. Agung berpesan jika ada anak atau anggota keluarga telah menggunakan narkoab dan sudah mulai kecanduan, silakan hubungi IPWL atau meminta untuk dirujuk direhabilitasi itu lebih bagus karena tindak akan ditangkap.
“Identitas pengguna yang ingin direhab, sangat-sangat dirahasiakan,” jelas Agung dengan tegas.
Penyuluhan Narkoba Tingkat Kecamatan yang diadakan DPC Granat di hari kedua setelah Metro Selatan di Metro Barat dihadiri Tim Penyuluh Granat 2024 terdiri dari pengurus antara lain Naim Emel Prahana, Hendarto, Joni Widodo, Rahmat Topik, Chairul Chaniago, Ade Suhendra dan Herlambang.
Kepada para peserta selain menerima materi tentang bahaya narkoba dari dr. Agung Budi Prasetyo, juga diberikan simulasi permainan yang menarik dan disertai dengan hadiah doorprize.
Seperti biasanya dalam sosialisasi P4GN, Granat juga menghadirkan tim penyuluh ice breaking (permainan mengembangkan keselarasan otak kanan dan kiri) diberikan oleh Joni Widodo.
Joni Widodo langsung memainkan ice braking dengan gerakan senam yang sangat berbeda dengan senam biasanya. Sepele, ringan tapi bagi yang tidak biasa, akan mengalami kesulitan mengikutinya.
Joni Widodo adalah pembina (instruktur) Pramuka tingkat Nasional dan selain di Granat, Joni juga menekuni profesi sebagai lawyer, pencipta lagu serta hymme organisasi. (Rahmat)