Harga Cabai Merah Keriting Anjlok di Pasar Kaget Griya Sukarame


Cabai Mmerah Keriting di Pasar Kaget Griya Sukarame Bandarlampung (Foto Lia/Fajarsumatera)
FAJARSUMATERA – Harga cabai merah keriting di Pasar Kaget Griya Sukarame Bandar Lampung mengalami penurunan yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, harga cabai merah keriting yang awalnya dijual seharga Rp25.000 per kilogram kini anjlok menjadi Rp15.000 per kilogram. Perubahan harga ini cukup mengejutkan bagi para pembeli di pasar tradisional Bandar Lampung, yang sebelumnya harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli cabai.
Sementara itu, harga cabai rawit mengalami kenaikan menjadi Rp60.000 per kilogram, dan cabai caplak saat ini dijual seharga Rp40.000 per kilogram. Kenaikan harga ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan pasokan di pasar, di mana cabai merah keriting menjadi lebih mudah didapat.
Apriyanti, seorang pedagang cabai merah berusia 32 tahun, menjelaskan bahwa penurunan harga cabai merah keriting disebabkan oleh pasokan yang melimpah dari para petani. “Saat ini banyak petani yang panen, sehingga pasokan di pasar meningkat dan kami bisa menjual cabai dengan harga lebih murah,” ujarnya pada saat ditemui di pasar pada Jum’at Sore (11/10/2024).
Andi, seorang petani cabai berusia 40 tahun, menanggapi penurunan harga ini dengan perasaan yang bercampur antara senang dan khawatir. “Saya senang banyak petani yang panen, tetapi harga yang terlalu rendah bisa membuat kami kesulitan untuk menutupi biaya produksi. Kami ingin harga yang stabil agar usaha kami tetap berjalan,” ungkapnya.
Di tengah penurunan harga ini, Siti seorang pembeli berusia 35 tahun, memberikan pendapatnya. “Saya senang harga cabai merah keriting turun. Ini membantu saya untuk membeli lebih banyak cabai untuk memasak. Namun, saya juga khawatir tentang para petani. Semoga harga tidak turun terlalu jauh agar mereka bisa bertahan,” katanya.
Dengan penurunan harga cabai merah keriting yang signifikan, masyarakat dapat memanfaatkan momen ini untuk memenuhi kebutuhan masakan. Namun, perubahan harga di pasar juga menunjukkan tantangan bagi petani, yang berharap agar harga tetap stabil untuk keberlangsungan usaha mereka. (Waliyati)