Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Way Halim Meroket
FAJARSUMATERA – Kenaikan harga bahan pokok masih menjadi keluhan di kalangan pedagang dan pembeli di Pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar Lampung. Kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi pada bawang merah. Harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp28.000 per kilogram kini melonjak drastis hingga mencapai Rp44.000 per kilogram pada Rabu (06/11/2024).
Verra, seorang pedagang di Pasar Perumnas Way Halim, mengaku lonjakan harga bawang merah mulai terasa sejak akhir Oktober 2024. Menurutnya, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan harga ini di antaranya persiapan menyambut bulan Desember yang biasanya diikuti peningkatan kebutuhan masyarakat untuk perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, cuaca hujan belakangan ini juga berdampak pada kualitas bawang yang datang dalam kondisi basah dan tidak awet sehingga stoknya terbatas.
“Mungkin karena mendekati bulan Desember ada perayaan Natal dan Tahun Baru, ditambah lagi cuaca hujan yang membuat bawang jadi basah. Akibatnya, stok bawang berkurang, harga pun naik,” ungkap Verra saat ditemui di lapak jualannya. Dengan harga yang tinggi, Verra mengaku kesulitan mempertahankan pendapatan seperti sebelumnya.
Selain bawang merah, kenaikan harga juga dialami tomat yang kini dijual dengan harga Rp24.000 per kilogram, jauh meningkat dibanding harga sebelumnya yaitu Rp7.000 per kilogram. Namun, beberapa komoditas lain seperti cabai dan bawang putih masih stabil.
Kenaikan harga ini memberikan dampak yang cukup besar pada pendapatan Verra dan pedagang lainnya di Pasar Perumnas Way Halim. Verra menyebutkan, “Penjualan bawang merah kini terasa lebih sulit karena banyak pembeli yang menawar harga lebih murah. Bahkan, beberapa di antaranya memilih untuk membeli dalam jumlah lebih sedikit atau beralih ke penjual lain,” katanya. Kondisi ini membuat pendapatannya tidak stabil dan mengancam kelangsungan usahanya.
“Harapan saya semoga harga bawang merah cepat stabil sehingga kami bisa lebih mudah menjual ke konsumen,” tambah Verra. Ia berharap agar harga bahan pokok dapat kembali normal, sehingga para pedagang dapat menjual dengan lancar dan pembeli tidak terbebani dengan harga yang terlalu tinggi.
Kenaikan harga bawang merah ini juga memengaruhi perilaku konsumen. Siti salah satu pembeli di Pasar Perumnas Way Halim, merasa terbebani dengan kenaikan harga ini. “Harga bawang merah makin mahal, jadinya terpaksa beli lebih sedikit. Harapannya, harga bisa kembali normal, apalagi jelang akhir tahun ini,” ujar Siti. Ia berharap kondisi ini segera berubah agar kebutuhan dapur tidak terus terpengaruh. (Liya)