Webinar Kominfo di Tuba Barat Ajak Pelajar Cermat Bermain di Media Sosial
FAJARSUMATERA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Jumat (17/5) pagi, pukul 08.00 WIB.
Mengusung tema ”Cermat Bermain di Media Sosial”, webinar yang akan diikuti secara nobar oleh pelajar dari berbagai sekolah itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Pj. Bupati Tulang Bawang Barat M. Firsada, dosen sekaligus Trainer Adopsi Digital Toto Sudibyo, key opinion leader praktisi pendidikan Mohammad Yahdi, dan Iin Mendah selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera1705. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Kamis (16/5).
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, media sosial kini telah menjadi rumah virtual bagi kalangan remaja. Hal itu juga tercermin dari rata-rata tiap harinya mereka berada di internet, yakni lebih dari 3 jam/hari. Sayangnya, sebagian dari mereka masih banyak yang abai terhadap faktor keamanan ruang digital, sehingga dapat merugikan diri sendiri.
”Cermat bermain di media sosial, butuh kompetensi literasi digital maupun keamanan digital. Kompetensi perangkat (hardware dan software) maupun pengetahuan media sosial beserta fitur-fiturnya, agar aman dan nyaman bermedia digital,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Kemenkominfo menambahkan, ada banyak platform media sosial yang dapat dipilih untuk meningkatkan jejaring pertemanan. Meski begitu, pengguna digital harus mampu membedakan jenis maupun memiliki pemahaman terkait kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
”Ada perbedaan antara Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, apalagi aplikasi percakapan seperti WhatsApp. Kenali perbedaannya agar kamu mampu memanfaatkan media sosial dengan optimal,” tegas Kemenkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)