Munas Jaker Fokuskan Pada Literasi, Koperasi dan Komunitas
Suluh.info – Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER) Menggelar Musyawarah Nasional (Munas) secara zoom pada Minggu, 28 Juli 2024, melalui Zoom berhasil terlaksana dengan baik dan mengambil keputusan penting bagi Organisasi JAKER dan langkah politik ke depan.
“Musyawarah Nasional Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat atau JAKER yang dilaksanakan secara online, Minggu, 28 Juli 2024, melalui Zoom berhasil terlaksana dengan baik dan mengambil keputusan penting bagi Organisasi JAKER dan langkah politik ke depan. ” Demikian disampaikan Laurentius Justinianus Sonny melalui keterangan tertulis, Senin, 29 Juli 2024.
“Perapihan dan pembenahan organisasi menjadi fokus utama Munas JAKER kali ini selain menyikapi perkembangan politik, “ tambah Sonny, panggilan akrab Sekretaris Jenderal JAKER ini.
Sonny mengatakan bahwa di bidang organisasi, JAKER akan melakukan pembenahan ke dalam seperti pendidikan organisasi untuk memberikan bekal keanggotaan dalam menjalankan kerja-kerja organisasi dan juga mendorong komunikasi yang intensif dengan lembaga-lembaga pemerintah terkait.
“Literasi, koperasi dan pembangunan komunitas akan menjadi aktivitas penting dalam kerja-kerja JAKER ke depan,” kata Sonny.
Sonny menambahkan untuk mendorong percepatan konsolidasi JAKER di kota dan kabupaten juga diadakan Diskusi dan Bedah Buku Menghadang Kubilai Khan, sebuah novel sejarah karya AJ Susmana. Menurut Sonny buku ini relevan untuk menjadi alat konsolidasi mengingat tema Munas JAKER kali ini adalah Persatuan Nasional, Keadilan dan Kemakmuran Bangsa.
“Pengurus Pusat JAKER sendiri akan melaksanakan Diskusi dan Bedah Buku tersebut pada tanggal 18 Agustus 2024 di Jakarta, antara lain mengundang penulis Novel Sihar Ramses Simatupang dan Wenri Wanhar, politisi PRIMA Ahmad Rifai, bahkan juga Nuraini Hilir yang saat ini sebagai Tenaga Ahli KSP, siap datang meramaikan,” tambahnya.
Menurut Sonny, antusiasme peserta Munas JAKER, sekitar 40-an peserta, dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia sangat tinggi dan mendorong untuk melanjutkan Munas Online dengan Munas Offline yang akan dijadwalkan paling lambat di awal bulan Oktober 2024.
“Untuk membangun soliditas dan solidaritas antar pekerja atau pelaku seni budaya dan simpatisan, akan diadakan Musyawarah Nasional JAKER offline adalah salah satu rekomendasi Munas Online kemarin,” ujar Sonny.
Di bidang politik, menurut Sonny, respon Pilkada dan isu terbentuknya Kementerian Kebudayaan menjadi perhatian Munas. Munas JAKER pun mendorong agar setiap struktur JAKER dan Jaringan sebisa mungkin terlibat dalam Pilkada Serentak 2024 sebagai bagian dari gerakan kebudayaan dan turut mendorong kepemimpinan yang peduli pada kebudayaan. Sementara itu dalam soal Kementerian Kebudayaan, Munas JAKER mendukung terbentuknya Kementerian Kebudayaan.
Munas JAKER menghadirkan juga salah satu figur penting dalam perkembangan performance art di Indonesia: Arahmaiani Feisal. Dalam rentang waktu sekitar satu jam berdiskusi dengan peserta Munas, Arahmaiani menekankan pentingnya membangun kerja-kerja kreatif seperti kesenian dan kebudayaan dalam semangat berkomunitas, bergotong-royong, tanpa kekerasan dan dilandasi dengan pengetahuan yang tinggi.
Walau tidak bisa mengikut keseluruhan agenda Munas, Arahmaiani menyatakan tertarik untuk bergabung dalam Munas JAKER mendatang di Kota Blitar. (rilis/dedi)