Ajak Waspadai Kejahatan Seksual di Ruang Digital, Topik Webinar Kominfo di Lamtim
LAMPUNG TIMUR – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Lampung Timur, Senin (19/8) siang, pukul 13.00 WIB.
Mengusung tema ”Waspada Kejahatan Seksual di Ruangan Digital”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Timur Suprapto, Chief Operating Regional East Java Asian Council for Small Business Eko Pamuji, dosen Praktisi Bisnis Digital Universitas Jambi Riyanto, dan Nabila Amanda Putri selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera190824. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Minggu (18/8).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, meningkatnya penggunaan teknologi saat ini juga memberikan dampak negatif. Salah satunya adalah kekerasan terhadap individu melalui teknologi yang semakin meningkat. Jika mengacu pada gender tertentu, kekerasan jenis ini disebut dengan online gender based violence (OGBV).
”Kejahatan ini dapat menimpa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Namun yang paling rentan adalah perempuan. Jumlah kekerasan terhadap perempuan berbasis online masih terus meningkat, terutama pada masa pandemi lalu,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Munculnya kekerasan seksual digital dengan motif pemerasan atau sextortion, lanjut Kemkominfo, merupakan salah satu jenis kekerasan online berbasis gender yang sedang marak saat ini. ”Meskipun Komnas Perempuan mencatat jumlah kekerasan terbanyak terjadi pada 2021, namun bukan berarti saat ini sextortion tidak banyak terjadi lagi,” imbuhnya.
Kemkominfo menambahkan, pada 2022 Komnas Perempuan menggunakan istilah kekerasan siber berbasis gender (GBCV) dan memasuk sextortion sebagai bagian darinya. ”Hal ini terdiri dari 13 jenis termasuk Cyber Grooming, Cyber Haking, Cyber Harassment, Cyber Recruitment, Cyber Surveillance, Illegal Content, dan lainnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Lampung Timur ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)