Gandeng Disdik Lampung, Webinar Kemenkominfo Ajak Pelajar Kenali Perundungan Siber di Dunia Maya
LAMPUNG TENGAH – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (29/8) siang, pukul 13.00 WIB.
Mengusung tema ”Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Pengawas SMA Provinsi Lampung Johan Supangkat, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan (STIKOSA AWS) Surabaya E. Rizky Wulandari, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro, dan Firdha selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera2908. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (28/8).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, perundungan siber (cyberbullying) merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.
”Misalnya, menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau mem-posting foto memalukan tentang seseorang di media sosial, mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Jenis cyberbullying lainnya, menurut Kemkominfo, yaitu menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau mem-posting sesuatu yang memalukan/menyakitkan, meniru atau mengatasnamakan seseorang (misal, dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
”Kemudian trolling atau pengiriman pesan yang mengancam atau membuat jengkel di jejaring sosial, ruang obrolan, atau game online, mengucilkan (mengecualikan) dalam pertemanan atau permainan, dan menghasut anak-anak atau remaja lainnya untuk mempermalukan seseorang,” rinci Kemkominfo.
Kemkominfo menambahkan, perundungan (bullying) secara langsung atau tatap muka dan cyberbullying sering kali dapat terjadi secara bersamaan. Namun cyberbullying meninggalkan jejak digital – sebuah rekaman atau catatan yang dapat berguna dan memberikan bukti ketika membantu menghentikan perilaku salah ini.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Lampung Tengah, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)