Webinar Kemkominfo Bareng Disdik Lampung: Benarkah Media Sosial Bikin Insecure?
LAMPUNG TENGAH – Media sosial bisa memicu rasa tak percaya diri alias insecure pada remaja, karena menampilkan gambaran ideal yang sering kali tidak sesuai dengan kenyataan. Remaja mungkin berasumsi bahwa kehidupan orang lain lebih baik daripada mereka, yang bisa membuat mereka merasa insecure.
Selain itu, media sosial bisa membuat anak-anak yang berjuang dengan keraguan diri melihat gambar teman-teman mereka sebagai kekurangan mereka. Dari gambaran tersebut, penggunaan media sosial yang berlebihan bisa memiliki dampak negatif.
Agar media sosial tidak membuat insecure penggunanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (30/8) pagi, pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Apa Benar Media Sosial Bikin Insecure?”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi, tenaga pendidik SMPN 2 Seputih Agung Lampung Tengah Lica Dewi Septiana, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan (STIKOSA AWS) Surabaya E. Rizky Wulandari, dan Firdha selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera3008. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Kamis (29/8).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memicu depresi, kecemasan, dan rasa kesepian. Selain itu, kecanduan media sosial bisa menyebabkan OCD atau gangguan obsesif kompulsif, hingga ketidakpuasan dengan diri sendiri dan kehidupan, yang bisa meningkatkan risiko persepsi dan citra diri yang buruk.
”Penggunaan media sosial yang sering juga bisa dikaitkan dengan perubahan nyata pada perkembangan otak, yang berpotensi mempengaruhi fungsi seperti pembelajaran dan perilaku emosional, kontrol impuls, dan regulasi emosional,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Kemkominfo menambahkan, agar media sosial tidak menimbulkan perasaan tidak nyaman, dan tidak puas terhadap diri sendiri dan lingkungan, pengguna digital harus memanfaatkannya secara positif, seperti hiburan, menjalin silaturahmi pertemanan, maupun mengembangkan kreativitas.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Lampung Tengah, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)