Webinar Kominfo di Kota Metro, Ajak Pelajar Sukses Belajar dengan Kemampuan Literasi Digital
FAJARSUMATERA – Sudah menjadi rahasia umum, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi digital banyak dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Aplikasi platform digital kini banyak dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran secara online. Proses belajar dan mengajar lebih efisien dengan memanfaatkan aplikasi pembelajaran platform digital.
Menyadari sukses pembelajaran online butuh kemampuan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Metro, Senin (9/9) siang, pukul 13.00 WIB.
Mengusung tema ”Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Fezal Eferizal, Sekretaris Yayasan Pendidikan Cendekia Utama Meithiana Indrasari, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Eko Pamuji, dan Nabila Amanda Putri selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera0909. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Minggu (8/9).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menegaskan, sukses belajar secara online sangat bergantung pada kemampuan pemahaman ihwal literasi digital. Kompetensi digital butuh pemahaman terkait empat pilar dasar literasi digital: kecakapan digital (digital skills), etika digital (digital ethics), keamanan digital (digital safety), dan budaya digital (digital culture).
”Pemahaman terhadap empat pilar dasar literasi digital bersifat mutlak. Dengan kompetensi empat pilar tersebut, proses belajar menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga tercapai sukses pembelajaran,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Menurut Kemkominfo, era teknologi digital juga ditandai dengan banyaknya platform digital yang dapat mendukung proses pembelajaran secara online (learning tools). Fasilitas belajar online akan membantu meningkatkan kinerja, pengelolaan proses belajar dengan sumber yang tepat.
”Ada banyak platform dan ragam teknologi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa sesuai dengan kebutuhan belajar. Guru dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar berbasis teknologi digital yang sudah ada atau tersedia maupun mengembangkannya sendiri secara khusus,” imbuh Kemkominfo.
Beberapa ragam teknologi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah, lanjut Kemkominfo, seperti Portal Rumah Belajar, televisi edukasi, maupun website pembelajaran online lainnya.
”Ada juga platform pembelajaran digital google classroom yang dapat dimanfaatkan sebagai media belajar dan mengajar oleh para guru,” pungkas Kemkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kota Metro, Lampung, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)