Sampah di Belakang Kampus UIN RIL Menumpuk, Enggan Bayar Iuran
FAJARSUMATERA – Pembuangan sampah di Bandar Lampung, khususnya di Jalan Prof. Dr. Hamka tepatnya di belakang kampus UIN Raden Intan Lampung, menghadapi tantangan serius yang berdampak pada kebersihan lingkungan. Meskipun petugas berusaha menjaga kebersihan perilaku sebagian warga yang membuang sampah sembarangan semakin memperburuk situasi, Selasa (15/10/2024).
Basuki (55), seorang petugas pengangkut sampah, mengumpulkan sampah dari rumah warga dan membawanya ke tempat penampungan di belakang kampus UIN Raden Intan Lampung. Di lokasi ini, ia dan rekan-rekannya menunggu kedatangan mobil dari tempat pembuangan akhir (TPA) Bakung, yang berada di Kelurahan Bakung, Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.
Setiap hari, Basuki dan timnya melakukan pembuangan sampah. Namun, sebelum memindahkan sampah ke dalam mobil, mereka harus membersihkan sampah yang berserakan. “Ini tanggung jawab kami,” kata Basuki.
Ia menjelaskan bahwa kedatangan mobil dinas ke tempat penampungan tidak menentu. “Jam kedatangan bisa bervariasi terkadang kami harus menunggu sampai siang” tambahnya.
Mereka tidak dapat membawa sampah langsung ke TPA Bakung karena kendaraan roda tiga tidak bisa naik ke tempat pembuangan yang berada di atas gunung. “Hanya mobil truk dinas yang diperbolehkan masuk. Sampah-sampah tersebut kemudian dibakar karena jauh dari pemukiman warga,” jelas Basuki.
Ia mengamati bahwa banyak orang yang membuang sampah sembarangan. “Dari tadi, ketika mereka buang sampah, seolah-olah mereka berbaris seperti mengambil sembako. Jika kami menegur mereka, justru mereka yang marah. Jadi, kami lebih baik membiarkan saja daripada harus berdebat,” keluhnya.
Sementara itu, seorang warga yang melintas, Andi (34), mengaku prihatin dengan kondisi tempat penampungan. “Saya sering lewat sini dan melihat tumpukan sampah yang tidak terurus. Ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat dan perhatian dari dinas terkait. Harus ada solusi yang lebih baik agar kita bisa hidup dalam lingkungan yang bersih,” tuturnya.
Farid (20), mahasiswa UIN Raden Intan Lampung, menambahkan, “Sebagai mahasiswa, kami berharap pihak berwenang segera mengambil langkah konkret untuk menangani masalah ini agar lingkungan kampus yang sehat untuk belajar dan sekitarnya tetap bersih.”
Basuki berharap Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung segera menangani masalah ini dengan menyediakan lahan untuk tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Ia juga meminta warga agar tidak membuang sampah sembarangan. “Jika tidak mau membayar biaya pembuangan, setidaknya letakkanlah sampah di dalam tempat penampungan yang sudah disediakan, jangan asal lempar,” pungkasnya. (Liya)