Cuaca Panas Melanda Lampung, Hujan Es di Lambar jadi Sorotan

FAJARSUMATERA – Cuaca panas melanda hampir seluruh wilayah Lampung, dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung menunjukkan bahwa Kecamatan Kota Bumi di Lampung Utara mencapai suhu puncak 36,6 derajat Celsius. Suhu ekstrem ini menciptakan kondisi yang tidak nyaman bagi warga, yang harus berjuang melawan teriknya sinar matahari sepanjang hari.
Namun, di tengah cuaca panas tersebut, fenomena menarik terjadi di Batu Ketulis, Lampung Barat. Pada tanggal 29 Oktober 2024, wilayah ini mengalami hujan es yang jarang terjadi, seperti yang terlihat dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @fahmicrt_01. Hujan es ini mengejutkan banyak orang, terutama karena kontrasnya dengan cuaca panas yang sedang melanda daerah lainnya di provinsi ini.
Respon masyarakat terhadap kejadian ini cukup beragam. Netizen seperti @gitox mencatat, “Daerah lain sangat panas, di Lampung Barat malah hujan es,” menggambarkan situasi cuaca yang tidak merata di seluruh wilayah. Perbedaan ini menambah ketertarikan warga terhadap fenomena cuaca yang terjadi di daerahnya, dengan harapan untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebabnya.
Selain itu, akun @BODONK™ menyebutkan bahwa “Dulu pernah terakhir di tahun 2012 hujan es juga.” Menandakan bahwa fenomena ini bukan hal yang umum. Hal ini menambah keunikan kejadian hujan es di Batu Ketulis, yang bisa menjadi tanda perubahan pola cuaca di daerah tersebut.
Sementara itu, komentar dari pemilik akun @Banyu_Cendono “Lampung timur masih panas cetar membahana, semoga lekas di turunkan hujan.” Banyak warga di daerah tersebut berharap agar hujan segera turun untuk mendinginkan suhu yang menyengat. Kondisi ini menunjukkan perbedaan ekstrem yang terjadi di dalam satu provinsi dan pentingnya kesadaran akan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi pola cuaca di masa depan.
Dengan situasi cuaca yang tidak terduga ini, masyarakat di Lampung diharapkan untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan perubahan cuaca yang lebih ekstrem. Pengamatan dan informasi dari BMKG menjadi penting agar masyarakat dapat memahami dan mengantisipasi kondisi cuaca yang akan datang. (Finsca)