Mubes ke-VIII KJHLS Jaring Tiga Kandidat Ketua
FAJARSUMATERA, KALIANDA – Musyawarah Besar (Mubes) Komunitas Jurnalis Harian Lampung Selatan (KJHLS) ke-VIII tahun 2025 sepertinya bakal berlangsung seru.
Sebab, momentum empat tahun sekali dalam organisasi profesi jurnalis sekup lokal ini bakal terdapat tiga calon yang maju sebagai kandidat calon Ketua KJHLS periode 2025-2029.
Munculnya tiga nama calon ini dipastikan berdasarkan keputusan Steering Comitte (SC), dari hasil penjaringan yang dibuka selama 13 hari. Yakni sejak tanggal 28 Desember 2024 lalu hingga 10 Januari 2025 pukul 23.59 WIB.
Ketiga calon tersebut antara lain, Ridwansyah Ys kepala biro media Locus Online yang menyerahkan formulir pada 2 Januari 2025 di Sekretariat KJHLS yang berada di Jalan Lintas Sumatera, Way Urang, Kalianda.
Kemudian disusul oleh Joni Nopiansyah Pemimpin Redaksi media online Global Draf News, yang menyerahkan berkas formulir pada tanggal 8 Januari 2025.
Terakhir, Randy Fatra pemimpin redaksi media Bongkar Selatan. Ia mengembalikan berkas formulir pendaftaran pada detik-detik terakhir penutupan penjaringan. Yakni sekitar pukul 21.00 WIB, Jum’at 10 Januari 2025.
Ketua SC Mubes ke-VIII KJHLS, Bustami mengungkapkan, pihak penyelenggara Mubes telah resmi menutup masa penjaringan calon kandidat ketua. Sehingga, tidak ada lagi peluang pendafataran susulan selain dari tiga anggota tersebut.
“Dari hasil verifikasi berkas yang dilakukan oleh penyelenggara, ketiganya dinyatakan memenuhi syarat. Maka kemudian, akan kita lanjutkan ke tahapan berikutnya, yakni pengundian nomor urut yang akan di laksanakan besok tanggal 11 januari,” terang Bustami kepada Tiga Pena Indonesia.
Diketahui, Mubes ke-VIII KJHLS akan di gelar pada tanggal 15 Januari 2025. Untuk itu, ditegaskan Bustami, selama lima hari kedepan adalah masa persiapan dan pemantapan bagi para kandidat.
“Selama lima hari kedepan, adalah masa persiapan untuk calon. Yakni untuk menyusun visi dan misi, serta program-program kerja yang nantinya akan di presentasikan pada tahapan pleno Mubes,”tambahnya.
Jurnalis dari media Warta Pro ini mengingatkan, bahwa setiap anggota pasti memiliki pilihan yang kemungkinan berbeda-beda. Namun menurutnya, perbedaan pilihan dan dukungan tersebut bukan berarti kemudian menciptakan jarak.