Pemdes Tulung Buyut diduga Buat Laporan Fiktif Keuangan Desa
FAJARSUMATERA – Pemerintah Desa Tulung Buyut Kecamatan Hulu Sungkai diduga fiktifkan kegiatan yang bersumber dari Dana Desa. Setidaknya dalam kurun anggaran tahun 2023 dan 2024 Pemdes Tulung Buyut bermasalah dalam pengelolaan keuangan desa.
Oknum Kades Rostiati diduga selewengkan DD dengan memfiktifkan pengadaan aset kantor desa setempat dan pembangunan infrastruktur desa yang sarat dengan korupsi.
Menurut sumber terpercaya media ini, oknum Kades Rostiati tidak tertib dan secara sadar melakukan dugaan korupsi dana desa. Mulai dari pengadaan aset kantor seperti prasarana kantor desa, termasuk peralatan komputer yang dianggarkan namun di lapangan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Komputer Laptop itu aset desa, dianggarkan tetapi fisiknya tidak ada, alias fiktif. Begitu juga seperti perabotan lainnya, kipas angin dan lain-lain juga difiktifkan,” ungkap sumber terpercaya media ini.
Pada kegiatan fisik, kata dia, pembangunan gorong-gorong dan peningkatan jalan Lapis Penetrasi Macadam (Lapen) di desa setempat dinilai sangat janggal antara pagu anggaran dengan keadaan fisik dilapangan.
“Gorong-gorong dan jalan Lapen tahun 2024 pembangunannya tidak wajar. Tim pemeriksa harus jeli kenapa bangunannya bisa seperti itu,” imbuhnya.
Hal ini dipertegas atas kesaksian salah seorang Ketua RT yang bernama Eko Supono, bahkan gajinya hingga kini belum dibayarkan sejak Tahun 2015.
“Masa aktif kurng lbh dr th 2015 smpai skrg, gajih RT blm dibayar,”ungkap Eko.
Sementara itu, oknum Kades inisial R saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya 0822XX dalam keadaan tidak aktif. Awak media masih berupaya untuk mengkonfirmasi guna keberimbangan pemberitaan (Tim)