Anggaran Desa Adi Luhur Mesuji Jadi Bancakan

MESUJI – Kurangnya ketransparanan terkait realisasi dana PADes (Pendapatan Asli Desa) Adi luhur yang memicu berbagai tanda tanya besar lantaran pihak pihak yang memiliki kompetensi bidang pengawasan terkesan abai dengan berbagai kebijakan yang di lakukan oleh Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa.
Kecurigaan yang timbul dikalangan masyarakat semakin menguat manakala beberapa program terkesan amburadul dalam pelaksanaanya sebagaimana dituturkan oleh salah satu masyarakat yang enggan namanya dipublikasikan kepada crew media Fajar Sumatra.
” Kalau kami ini cuma masyarakat biasa mas, sebenarnya serba repot sih tatkala kami mendengar bahwa desa kami ini punya pendapatan tapi faktanya gimana ya, tahun lalu ada bantuan kambing apa itu ketahanan pangan katanya, tapi sekarang juga gak jelas, kabarnya ada yang mati, ada yang dijual macem macem lah, padahal puluhan ekor itu kayaknya, ” Ucap pria tersebut.
Tak hanya itu, ia juga menyayangkan keberadaan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang terkesan mati suri.
” Saya juga sempat denger katanya Bumdes tiap tahun dianggarkan, bahkan mencapai angka 70 juta lebih kabarnya, tapi mana hasilnya, pergerakan usahanya juga kayak enggak maksimal, katanya Bumdes itu bisa menopang PADes juga, ” Bebernya. (Kamis 20/02).
Disinggung terkait keluhannya tersebut apakah sudah pernah disampaikan kepada pihak pemerintahan desa, Ia mengatakan bahwa sudah berkali kali disampaikan dalam forum namun hingga kini tidak ada kejelasan.
” Ya kalau rapat pasti ada yang usul atau berpendapat, namun ya itu tadi selesai rapat ya udah kayak gak terjadi apa apa, ” Imbuhnya.
Lebih dalam ia juga mengatakan bahwa Desa Adi Luhur termasuk desa yang kaya jika melihat aset yang dimiliki, hal itu lantaran aset berupa tanah juga masih luwas dan dapat menjadi sumber PADes.
” Tanah desa kami masih luas mas, itu kalau dikelola dengan baik, misalnya disewakan atau ditanami apa lah yang bisa menghasilkan, karena warisan dari pemerintah Desa sebelum ini ada beberapa hektar kebun sawit produktif, entah sekarang siapa yang ditunjuk sebagai pihak pengelola, ” Tutupnya. (Fs/R*)