Eriawan Dukung Nanda-Anton: “Saya Memilih Jalan Tengah untuk Kebaikan Pesawaran”

FAJARSUMATERA,PESAWARAN — Mantan Wakil Bupati Pesawaran, Eriawan, akhirnya mengambil sikap politik dengan menyatakan dukungan kepada pasangan Nanda Indira Bastian dan Antonius M. Ali dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran 2025. Keputusan ini disebutnya sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik untuk menjaga arah pembangunan daerah tetap pada jalurnya.
Eriawan sebelumnya dikenal sebagai Ketua Tim Pemenangan Aries Sandi–Supriyanto, namun memilih mundur setelah melihat dinamika politik yang berkembang pasca putusan Mahkamah Konstitusi.
“Saya memilih jalan tengah. Bukan karena saya kecewa secara personal, tapi karena saya melihat partai-partai pengusung yang dulu solid kini tercerai-berai. Ada perbedaan visi yang tajam, dan itu membuat arah perjuangan menjadi kabur,” kata Eriawan kepada Fajar Sumatera, Selasa, 8 April 2025.
Menurut Eriawan, perpecahan di internal koalisi bukan hanya soal teknis, tapi menyangkut nilai dan orientasi perjuangan. Ia menyebut, situasi tersebut menyulitkan kerja politik yang mestinya terarah dan konsisten.
“Saya tidak ingin terjebak dalam tarik-menarik kepentingan. Ketika idealisme mulai dikorbankan demi kepentingan kelompok, maka saya harus mengambil langkah. Dan langkah saya hari ini adalah mendukung pemimpin yang saya anggap paling siap,” ujarnya.
Eriawan menyebut pasangan Nanda-Anton sebagai kombinasi yang seimbang antara kekuatan jaringan dan kemampuan teknokratis. Menurutnya, keduanya bukan hanya representasi dari nama besar, tapi memiliki rekam jejak dan strategi pembangunan yang realistis.
“Saya tahu betul, Bu Nanda bukan hanya istri dari bupati saat ini. Ia punya kapasitas dan pengalaman sendiri di birokrasi. Begitu juga Pak Anton, yang punya kemampuan teknis dan kemampuan menjembatani kepentingan pusat dan daerah. Mereka bukan bayang-bayang kekuasaan lama, tapi figur mandiri yang tahu apa yang harus dilakukan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Eriawan menilai bahwa pasangan ini memiliki kedekatan yang kuat dengan Gubernur dan akses politik ke tingkat nasional, yang menurutnya menjadi modal penting untuk memajukan Pesawaran ke tahap berikutnya.
“Zaman sekarang, daerah yang lambat beradaptasi akan tertinggal. Butuh pemimpin yang tidak hanya diterima rakyat, tapi juga mampu membuka pintu-pintu ke provinsi dan pusat. Saya melihat itu pada Nanda-Anton,” kata dia.
Ia pun mengajak masyarakat Pesawaran untuk berpikir lebih jauh ke depan. Menurutnya, pemilihan kali ini bukan sekadar soal balas budi atau loyalitas politik, tapi tentang siapa yang mampu membawa Pesawaran keluar dari stagnasi.
“Saya tahu ini bukan keputusan populer di semua kalangan. Tapi saya tidak ingin menjadi bagian dari kegaduhan. Saya ingin menjadi bagian dari solusi. Dan saya percaya, Nanda-Anton bisa memberi harapan baru yang lebih konkret,” tutup eriawan. (ARL)