PKB Lampung Kawal Kemenangan Nanda – Anton

Di tengah hangatnya suhu politik lokal menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran 2025, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menunjukkan tajinya sebagai kekuatan politik strategis di Provinsi Lampung. Kamis, 1 Mei 2025, di Gedongtataan, Ketua DPW PKB Lampung, Chusnunia Chalim, memimpin konsolidasi besar partai dalam rangka memenangkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran, Nanda Indira – Antonius Muhammad Ali.
Konsolidasi itu bukan sekadar formalitas politik, melainkan isyarat bahwa PKB serius mengawal arah perubahan di Kabupaten Pesawaran. Di hadapan kader dan simpatisan partai, Chusnunia yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI menyuarakan satu pesan tegas: PKB harus berdiri paling depan, menjadi motor penggerak kemenangan Nanda-Anton.
“Ini perjuangan bersama,” katanya dalam nada yang menggugah semangat. “Kita pastikan PKB berdiri paling depan dalam barisan untuk kemenangan Nanda-Anton demi masa depan Pesawaran.”
Bagi Chusnunia, yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lampung, kemenangan dalam PSU ini bukan hanya soal menang-kalah dalam kontestasi elektoral, tetapi tentang membangun kembali harapan masyarakat pada proses demokrasi yang adil dan bermakna.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Pesawaran, Zulkarnain, tampak siap dengan skenario lapangan. Ia menyatakan bahwa mesin partai telah digerakkan. Seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) di 11 kecamatan hingga jaringan anak ranting telah disiagakan.
“Kader wajib turun ke masyarakat, ajak keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar untuk memilih pasangan yang punya komitmen membangun Pesawaran,” tegasnya.
Instruksi ini mencerminkan strategi klasik namun efektif dalam politik Indonesia: mobilisasi akar rumput. Dalam kontestasi yang diulang seperti PSU, basis dukungan yang loyal dan terorganisir menjadi pembeda utama antara kemenangan dan kekalahan.
Di sisi lain, pasangan Nanda-Anton tidak datang dengan tangan kosong. Mereka hadir dengan visi yang dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat Pesawaran: penguatan desa, layanan dasar yang berkualitas, dan peningkatan peluang ekonomi.
“Kami tidak datang membawa janji kosong,” ujar Nanda Indira, perempuan yang sebelumnya dikenal melalui kiprahnya di dunia birokrasi. “Kami membawa semangat membangun, memberdayakan desa, meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan, serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.”
Dalam konteks politik lokal, pesan seperti ini bukan hal baru. Namun, perbedaannya terletak pada konsistensi gerakan dan siapa yang mendukung di belakangnya. PKB, dengan struktur yang kokoh dan pengalaman panjang dalam mengelola basis kultural, menjadi mitra politik yang sangat relevan.
“Sinergi dengan partai seperti PKB adalah kekuatan kami. Kami percaya dengan akar rumput PKB yang solid, insyaallah kita bisa wujudkan Pesawaran yang lebih maju dan lebih baik lagi,” tutup Nanda.
Pertarungan di PSU 2025 ini bukan sekadar prpanjangan dari Pilkada sebelumnya. Ini adalah pertaruhan politik yang menuntut kerja keras, strategi matang, dan keterlibatan langsung masyarakat. Di tengah iklim demokrasi yang kadang penuh cemas dan curiga, apa yang ditunjukkan oleh PKB dan pasangan Nanda-Anton mungkin bisa menjadi oase: bahwa politik masih bisa diperjuangkan dengan nilai dan visi. (rls)