Prestasi MTQ Anjlok, Pemkab Tuba Tuding Kemenag
MENGGALA – Kementerian Agama Kabupaten Tulangbawang menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terhadap raihan Predikat Buruk dalam perhelatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) yang ke-50, sehingga mendapatkan cibiran bahkan sebagian masyarakat mendesak dilakukan evaluasi terhadap kinerja panitia pelaksana.
Akibat desakan tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang akan mengevaluasi kinerja dan meminta pertanggung jawaban Kemenag dan jajaran terkait predikat buruk dalam sejarah urutan 14 dari 15 Kabupaten kota seprovinsi Lampung dalam perhelatan MTQ ke-50.
Asisiten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Pemkab Tulangbawang, Achmad Suharyo menegaskan jika evaluasi terhadap kinerja Kemenag dan jajaran akan dilakukan secara menyeluruh terhadap kegiatan pelaksanaan MTQ
Sebab kata Suharyo, pihak yang paling bertanggung jawab dalam pelaksanaan mtq adalah kemenag,sementara Pemkab hanya sebatas pemberi hibah anggaran.
“Dulu memang kafilah MTQ itu pemda yang mengelolanya melalui bagian kesra, namun beberapa tahun terakhir setelah adanya ketentuan dari Kementrian Kuangan (Menkeu) pengelolaan kafilah dan MTQ sepenuhnya diserahkan kepada kemenag, Pemda hanya sebatas pemberi Hibah dan membantu pelaksanaanya,” terang Suharyo 24/10/23.
Diakui Suharyo, jika hasil perhelatan MTQ ke-50 tingkat Provinsi Lampung Kabupaten Tulangbawang mendapatkan raihan hasil yang sangat mengecewakan, sehingga masyarakat mendesak agar dilakukan evaluasi terhadap kinerja kemenag dan jajarannya.
Pemkab sendiri ujar Suharyo akan membentuk Tim internal Satuan Tugas guna mencari tahu berbagai kelemahan maupun kelalaian para panitia pelaksana MTQ dan hasilnya akan dilaporkan kepada pimpinan sebagai pemegang dan pengandali kebijakan.
“Ia benar hasilnya sangat mengecewakan, kita akan mintakan pertanggungjawaban panitia bagaimana proses pembinaannya apakah sudah dilaksanakan atau tidak sehingga prestasinya jadi anjlok, harus di evaluasi secara menyeluruh, karena menggunakan dana APBD maka pertanggung jawaban serta kinerja dan prestasinya harus dapat terukur bukan malah sebaliknya membuat malu pemda,” tandasnya.
Oleh sebab itu Suharyo meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil evaluasi terhadap kinerja Kemenag dan jajaran tekait pelaksana mtq ke-50.
“Tunggu hasilnya akan kami sampaikan kepada Publik jika memang kedepannya kemenag tidak mampu melaksanakannya maka kami akan konsultasi dengan menkeu apakah dikembalikan dengan pemda atau tetap Kemenag,”tukasnya.
Akibat raihan juara 14 tersebut Kinerja Qudrotul Ikhwan sebagai Penjabat Bupati Tulang Bawang dianggap minim prestasi dan tidak mampu membawa perubahan yang lebih baik di kabupaten yang berjuluk Say Bumi Nenggah Nyappur.
Diketahui Pagelaran MTQ ke-50 yang diselenggarakan oleh Kota bandar Lampung sebagai tuan Rumah, Kabupaten Tulangbawang yang berjuluk Say Bumi nengah Nyappur turut menjadi peserta mendapatkan hasil memalukan yakni urutan ke-14 dari 15 Kabupaten kota seprovinsi Lampung.
Musabaqoh Tilawatil Qur’an ke-50 tingkat Provinsi Lampung tahun 2023 secara resmi ditutup oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dilapangan enggal Saburai Bandar Lampung pada minggu 15/10/2023.
Dalam pelaksanaan MTQ tersebut diperoleh peringkat atau rangkin 1 hingga rangking 15,inilah daftar raihan perolehan peringkat terbaik 1-15 sebagai berikut:
1.Bandar Lampung (Juara Umum)
2.Tanggamus.
3.Metro.
4.Pringsewu.
5.Lampung Tenggah.(Lamteng)
6.Lampung Selatan.(Lamsel)
7.Lampung Timur.(Lamtim)
8.Pesawaran.
9.Way Kanan.
10.Lampung Utara (Lamut)
Kemudian Lima kabupaten lainya yang mendapat raihan 11 – 15 yakni:
11.Tulang Bawang Barat.(Tubaba)
12.Mesuji.
13.Lampung Barat.(Lambar)
14.Tulang Bawang.(Tuba)
15.Pesisir Barat.(Pesibar)
Hingga berita ini diturunkan pihak Kepala Kantor Kemenag Tulangbawang Jalaluddin, belum bisa dihubungi untuk dimintai Konfirmasi (Fs-Murni.Ac)