Proyek Penahan Enceng Gondok Kayuagung Jadi Sorotan
FAJARSUMATERA, OKI – Kendati ditengah defisit anggaran khususnya untuk pembangunan infrastruktur, namun Kabupaten Ogan Komering Ilir diduga telah berhasil membangun proyek penahan Enceng Gondok di tengah Sungai Komering Kayuagung dengan dana lebih kurang Rp. 5 milyar yang dilaksanakan dalam 2 tahap, yakni tahap pertama pada tahun 2021 dan tahap kedua tahun 2022.
Keberhasilan Pemkab OKI membangun penahan Enceng Gondok tersebut patut diancungi jempol, meski sempat dikritisi warga setempat karena dapat mengakibatkan permasalahan baru karena diduga selain dapat mengakibatkan tanah longsor akibat tergerus air juga dapat merusak pemandangan dan juga pemborosan anggaran ditengah devisit anggaran di tengah suasana Covid-19 yang notabenenya pemerintah seharusnya fokus dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19 dan dampaknya bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat. meski pada tahap awal di tahun 2021 proyek pembangunan penahan Enceng Gondok tersebut menuai polemik dan diduga sempat dilaporkan masyarakat kepihak Aparat Penegak Hukum karena pelaksanaan pembangunannya sempat menuai kritik dari masyarakat.
Namun proyek pembangunan penahan Enceng Gondok tersebut masih tetap dilaksanakan dan diakhir tahun 2022 selesai dilaksanakan.
Sebelumnya diketahui dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun, dibangunnya tembok penahan Enceng Gondok tersebut bertujuan untuk memecah Enceng Gondok maupun rumput liar lainnya agar tidak menyangkut lagi di Jembatan Kayuagung yang seyogyanya pada tahun 2019 lalu Jembatan Tiang Besi yang berada di Desa Serigeni Lama yang dikerjakan pada tahun 2019 dan selesai di tahun 2020 roboh dihantam kumpulan Enceng Gondok dan rumput liar yang menyangkut di tiang penyangganya yang mengakibatkan proyek milyaran rupiah tersebut pada Bulan Maret 2021 ambruk.
Dari kejadian tersebutlah, cikal bakal proyek pembangunan tembok penahan Enceng Gondok dimulai.
Dari pantauan media ini, penahan Enceng Gondok yang berada di Sungai Komering Kayuagung yang memisahkah Kelurahan Jua-jua dengan Kelurahan Kedaton Kecamatan Kayuagung tersebut telah berhasil mencerat Enceng Gondok maupun tanaman liar sungai lainnya bahkan sudah hampir tidak bisa dilewati para nelayan yang melintas.
Menanggapi kondosi tersebut Ketua DPW LSM Garda Nasional (Ganas), Irwan Syahputra menegaskan agar pembangunan tembok penahan Enceng Gondok tersebut jangan hanya sebatas dibangunan tanpa ada pemantauan lebih lanjut sehingga terkesan mubazir dan bisa berdampak pada lingkungan dan masyarakat sekitar, tandasnya sembari menegaskan “selaku lembaga swadaya masyarakat juga, kita tetap akan melakukan pemantaun dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga nantinya hal tersebut dapat segera ditindaklanjuti, terangnya, Senin (30/01/2023).
Hingga berita ini tayang, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Pemda OKI melalui Dinas PUPR OKI.
(Aliaman/tim)