Bangunan dan Ruang Kelas SDN 2 Panca Warna OKI Memprihatinkan
FAJARSUMATERA, OKI – Dunia Pendidikan di Kabupaten OKI semakin memprihatinkan, betapa tidak, 77 tahun Indonesia Merdeka seiiring dengan usia Kabupaten OKI yang dikenal dengan Bumi Bendhe Seguguk juga berusia 77 tahun, namun keadaan pembangunan khususnya dibidang pendidikan tak ubahnya bagai dizaman penjajahan. Itulah yang layak diungkapkan jika melihat potret buram pendidikan di SD Negeri 2 Panca Warna, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Para siswa sekolah mengenyam pendidikan meski dengan keadaan bangunan sekolah yang dapat mengancam keselamatan jiwa, namun para guru dan peserta didik tetap semangat menuntut ilmu meski dengan kondisi keterbatasan fasilitas pendidikan. Ruang belajar yang mereka tempati tak ubah seperti kandang kambing yang berdinding kayu lapuk.
Kondisi tersebut bahkan menjadi viral di media sosial menuai tanggapan dari beragam netizen.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muhammad Refly melalui Kasi Pembangunan Sekolah Dasar, Heri Apriyadi saat diwawancarai awak media mengatakan, telah meninjau kondisi sekolah tersebut. “Kita sudah tinjau ke sekolah, terang Heri, kepada para awak media, Selasa (11/04/2023).
Menurut Heri, kepala sekolah bersangkutan telah dibimbing untuk pengajuan usulan pembangunan melalui dapodik. ” Sudah kita usulkan melalui dapodik,” ujar Heri.
Dikatakan Heri, untuk membangun sekolah yang rusak paling usulan melalui bantuan menggunakan dana alokasi khusus (DAK). Karena kalau lewat APBD Kabupaten OKI sulit karena anggaran terbatas. “Saat ini ada 400 sekolah yang ngusul. Sementara dana APBD tidak memungkinkan. Jadi paling menggunakan DAK. ” jelas Heri.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan OKI, Muhammad Refly menambahkan, terkait ruang belajar SDN 2 Panca Warna tersebut pihaknya sedang menindaklanjutinya. “Akan kita tindaklanjuti.” ujar Refly.
Potret buram pendidikan di OKI tidak hanya dialami SDN 2 Panca Warna saja, sebelumnya hal serupa didapati di SDN 1 Suka Mulia Kecamatan Jejawi. Siswa sekolah tersebut belajar dengan kondisi ruang belajar yang jauh dari kata layak.
Program Membangun OKI dari desa khususnya dibidang pendidikan sepertinya masih jauh dari harapan. Padahal bila memang pembangunan berskala prioritas tentunya hal demikian tidak terjadi. (Aliaman/Dony)